PADANG - Konferensi Internasional ICLLE-6 (International Conference Language, Literature and Education) Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang secara resmi dibuka oleh Dekan pada Rabu (9/10) pagi di Auditorium Kampus UNP Air Tawar Padang.
Dalam sambutannya ketika membuka secara resmi Konferensi Internasional ICLLE-6, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang yang diwakili oleh Wakil Dekan I, Dr. Havid Ardi, M.Pd., menyampaikan bahwa perkembangan teknologi yang dialami oleh seluruh bidang ini, terutama bidang bahasa dan sastra merupakan suatu tantangan.
"Penelitian bidang bahasa dan sastra selaras beriringan dengan perkembangan teknologi. Seperti kehadiran AI di dalam kajian kebahasaan," tambah Dr. Havid Ardi, M.Pd.
Pada kesempatan itu, Dr. Havid Ardi, M.Pd. menjelaskan bahwa dengan menggunakan AI, akan mempermudah mahasiswa dalam menjalankan perannya sebagai mahasiswa.
"Namun, di sisi lain ini merupakan tantangan bagi para pengajar dan peneliti Bahasa dan Sastra dalam mengiringi kemajuan teknologi," tambah Dr. Havid Ardi, M.Pd.,
Ketua Pelaksana Konferensi ICLLE-6 M. Ismail Nasution, S.S., M.A. dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan konferensi internasional ini akan dilaksanakan dalam dua hari, pada 9-10 Oktober 2024.
"Diskusi hari pertama dilaksanakan secara luring di Auditorium Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, sedangkan diskusi hari kedua dilaksanakan secara luring dan daring," ungkapnya.
Lebih lanjut M. Ismail Nasution, S.S., M.A., menyampaikan bahwa pada hari pertama konferensi dibuka dengan diskusi dua panel. Pada panel pertama diisi oleh dua orang pakar sebagai pembicara kunci yaitu, Prof.Dr. Awang Azman bin Awang Pawi yang berasal dari Universiti Malaya dan Prof. Dr. Sumiyadi, M.Hum yang berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia.
Sebagai tambahan informasi, kegiatan konferensi internasional ini diikuti sebanyak 40 orang presentasi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan mengundang lima orang pembicara kunci yang berasal dari empat negara berbeda, antara lain Prof. Dr. Awang Azman bin Awang Pawi (Malaysia), Prof. Dr. Ermanto, M.Pd. (Indonesia), Prof. Dr. Sumiyadi, M.Hum. (Indonesia), Dr. Suhailee Sohnui, M.Pd. dari Thailand, dan Prof. Habib Zarbaliyev dari Azerbaijan. (Rel)
#reformasibirokrasi #zonaintegritas #fbsunpzonaintegritas
Sumber: https://www.beritaminang.com/