Featured

Tiga PTNBH (UNS, UNP, UM) Kembangkan Bahan Ajar BIPA Berbasis Kearifan Lokal Budaya Indonesia

Padang, fbs.unp.ac.id - Tiga Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH) yakni Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Padang, Universitas Malang melakukan penelitian dalam skema penelitian Riset Kolaborasi Indonesia dengan judul penelitian "Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal Budaya Indonesia dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk Mahasiswa Yale University United State of America (USA)".

Demikian disampaikan oleh salah seorang anggota peneliti (peneliti mitra) dari Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Ermanto, M.Hum., yang juga Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang ketika dihubungi wartawan portal beritaminang.com setelah pertemuan daring tim peneliti pada Minggu (12/6) pagi ini di Padang.

Lebih lanjut kata Prof. Dr. Ermanto, M.Hum., penelitian pengembangan ini dilakukan oleh Tim Peneliti dari tiga Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) di Indonesia yakni Peneliti Utama Dr. Kundharu Saddhono, M.Hum. (Universitas Sebelas Maret, Surakarta) dan Peneliti Mitra Prof. Dr. Ermanto, M.Hum. (Universitas Negeri Padang) dan Dr. Gatut Susanto, M.Pd. (Universitas Negeri Malang).

"Hasil pertemuan daring yang dipimpin oleh Ketua Peneliti Dr. Kundharu Saddhono, M.Hum. dari Universitas Sebelas Maret adalah ketiga PTNBH yakni UNS, UNP, UM siap melaksanakan penelitian kerja sama ini luaran berupa buku ajar, video pembelajaran, dan tiga artikel jurnal internasional," jelas Prof. Dr. Ermanto, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang.

Dalam penjelasannya, Prof. Dr. Ermanto, M.Hum. menyampaikan bahwa Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 2021, sebanyak 10.730 pemelajar BIPA di 38 negara telah terfasilitasi melalui 279 penugasan tenaga pengajar BIPA di 204 lembaga.

"Selain itu, pada tahun ajaran 2019/2020 Program Darmasiswa telah menerima 673 mahasiswa asing yang belajar BIPA dengan lebih dari 103 negara. Ini menunjukkan bahwa bahasa dan budaya Indonesia sangat diminati oleh negara lain. Ini juga tercermin dari program BIPA yang ada diselenggarakan di beberapa universitas di Indonesia," jelas Prof. Dr. Ermanto, M.Hum.

Dengan demikian kata Prof. Ermanto, dalam pembelajaran BIPA, pengajar perlu memperhatikan tahap perencanaan, proses, hingga evaluasi di samping itu juga harus diperhatikan bahan ajar, media, maupun metode yang digunakan.

"Salah satu hal yang penting tersebut adalah bahan ajar. Pemilihan bahan ajar harus dapat memberikan gambaran pada penutur asing terhadap kondisi lingkungan, sosial, budaya, dan adat istiadat Indonesia sehingga akan mengantarkan penutur asing lebih tertarik dan cepat dalam belajar bahasa Indonesia. Selain itu, bahan ajar yang tepat, menarik dan mempengaruhi keberhasilan penutur asing untuk mencapai tujuan dalam belajar bahasa Indonesia," tambah Prof. Ermanto. (MR)