Featured

Wakil Rektor I Dr. Refnaldi, M.Litt. Buka Konferensi Internasional ICLLE V Universitas Negeri Padang

Padang, fbs.unp.ac.id - Era digital membuka peluang akuisisi bahasa dan sosialisasi, interaksi antarbahasa, dan kreator dalam masyarakat di samping kecepatan berbagi dan mendapatkan feedback. Era digital juga mempengaruhi bahasa dan identitas. Dampaknya pengguna bahasa perlu mempertimbangkan bahasa, moda, informasi, dan strukturnya.

Demikian disampaikan oleh Wakil Rektor I Universitas Negeri Padang, Dr. Refnaldi, M.Litt. dalam sambutannya ketika membuka Konferensi Internasional ICLLE V yang diselenggarakan oleh Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FBS UNP bertempat di Auditorium Kampus FBS secara luring dan secara virtual menggunakan zoom.

Pada kesempatan itu, Dr. Refnaldi, M.Litt. menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemakalah utama (keynote speakers) Konferensi Internasional ini adalah Prof. Dr. Lesley Harbon (University of Technology Sidney, Australia), Dr. Andrew M. Cox (University of Shelffied, UK), Dr. Willy A. Renandya (Universiti Teknologi Nanyang, Singapore), Prof. Madya Suamsudin Suhaili (Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia), Dr. Muhammad Kristiawan, M.Pd. (Universitas Bengkulu), dan Dr. Novia Juita, M.Hum. (Universitas Negeri Padang).

Pada kesempatan itu, Wakil Rektor I, Dr. Refnaldi, M.Litt. menyampaikan bahwa dampak pandemi Covid-19 mengubah berbagai aspek kehidupan termasuk sastra digital.

"Sastra digital yang muncul dalam bentuk cerita di Twitter, Youtube, dan media sosial lain menjadi genre yang berkembang saat ini. Beragam definisi muncul namun masih perlu perhatian peserta untuk meredefinisi konsep sastra digital," tambah Dr. Refnaldi, M.Litt.

Hal kedua yang disinggung Wakil Rektor I UNP ini terkait bahasa dan identitas di era digital yakni era digital memudahkan interaksi dan telah memunculkan banyak kosakata baru, genre, dan gaya melalui praktik-praktik literasi.

Ketua Pelaksana Konferensi Internasional ICLLE V tahun 2022, Dr. Abdurrahman, M.Pd. menyampaikan bahwa konferensi ini diikuti oleh sekitar 250 peserta baik secara luring maupun secara daring.

"Konferensi Internasional ini menampilkan 6 pemakalah utama dan sekitar 50 pemakalah pendamping," tambah Dr. Abdurrahman, M.Pd. (ET)