Penulis: Misrol Ayani | Editor: Ermanto
Padang, fbs.unp.ac.id - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang mengadakan Seminar Dampak Negatif LGBT bertemakan "Budaya Baru Berakhir Tragis". Acara ini diadakan sebagai bentuk memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai LGBT beserta dampak negatifnya.
Seminar tentang dampak negatif LGBT ini dilaksanakan pada Jumat (10/3) bertempat di Auditorium Fakultas Bahasa dan Seni. Kegiatan ini memberikan wawasan dan ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswa mengenai LGBT yang sangat banyak dampak negatifnya dan harus dihindari.
Kegiatan seminar LGBT ini memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai apa itu LGBT, perilaku-perilaku yang dikategorikan sebagai LGBT, dampak yang ditimbulkan oleh LGBT serta tindakan-tindakan yang dapat dilakukan agar tidak terjerumus ke dalam penyimpangan tersebut.
Dalam laporannya, Nurjumiati sebagai Ketua Pelaksana Seminar menyampaikan latar belakang Departemen Kerohanian BEM KM FBS UNP mengangkat kegiatan seminar ini. Nurjumiati juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mengangkat kegiatan ini.
Seminar LGBT dibuka secara resmi oleh Gubernur BEM FBS UNP, Risky Jumatul Ikhsan. Seminar LGBT ini diisi oleh 2 pemateri, yakni Ustad Azwar, S.Ag, M.HI selaku pembicara LGBT dalam pandangan agama dan Dosen Psikologi Nurmina, S.Psi, M.A. Psikolog selaku pembicara LGBT dalam pandangan Psikologi.
Risky selaku Gubernur BEM KM FBS UNP dalam sambutannya menyatakan bahwa LGBT merupakan penyimpangan yang harus dihindari.
Seminar LGBT ini dihadiri oleh panitia dan juga 80 peserta. Pemateri pertama yakni Ustad Azwar, S.Ag., M.HI. dengan judul "LGBT antara Budaya, Peradaban, dan Kebiadaban". Ustad Azwar menekankan kerasnya Islam menentang penyimpangan tersebut. Ustad Azwar juga menyampaikan bahwa kita harus belajar dari kisah Nabi Luth.
Setelah penyampaian materi mengenai LGBT dari sudut pandang Islam, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Nurmina, S.Psi., M.A., Psikolog dengan judul "Gangguan Orientasi Seksual".
Nurmina mengkaji LGBT dipandang dari sudut Psikologi. Nurmina menyampaikan bahwa LGBT dikategorikan sebagai gangguan orientasi seksual serta membagikan pengalamannya dalam menangani pasien-pasien dengan gangguan orientasi seksual.
ma. (ET)